Ungkapan Manajer Arema Fc Usai Insiden Pelemparan Bus

Manajemen Arema FC bertindak cepat setelah bus yang ditumpangi anggota tim terlempar. Klub dengan logo clenched lion bekerja dengan sigap untuk memastikan kesehatan dan keselamatan para pemain tim mereka.

Dalam rilis mereka, manajemen Arema FC menyebut para penggawa tim mereka berada dalam kondisi selamat. Namun, ada beberapa personil yang terluka akibat insiden tersebut.

Asisten pelatih Arema FC, Kuncoro, terluka cukup serius di lututnya dan harus dirawat di rumah sakit. Selain itu, dua pemain mereka, Adilson Maringa dan Achmad Figo, terluka di tangan.

“Kami memastikan semuanya dalam kondisi selamat, meski ada beberapa yang terluka terkena pecahan kaca dan lemparan,” ungkap Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi (PT AABBI), Tatang Dwi Arifianto.

“Yang kita tahu adalah Asisten Pelatih Arema, Kuncoro, mengalami luka di daerah lutut,” sambungnya.

Sebelumnya, bus yang ditumpangi Arema FC mengalami pelemparan oleh oknum dalam perjalanan dari Stadion Maguwoharjo, usai laga lanjutan BRI Liga 1 2022/2023, kontra PSS Sleman. Akibat lemparan tersebut, selain jatuhnya sejumlah korban luka, dua panel kaca bus tersebut pecah.

Arema FC di BRI Liga 1 2022/2023 (c) PT Liga Indonesia Baru
Menurut Tatang, ada hal lain yang juga dilakukan manajemen Arema FC usai insiden ini. Mereka juga meminta tim medis untuk memeriksa kondisi para penggawa tim tersebut.

“Lebih jauh lagi terkait kondisi pastinya, tim medis akan melakukan pemeriksaan,” tambah Tatang.

Sementara itu, luka yang dialami Asisten Pelatih Arema FC, Kuncoro, cukup parah. Ia sampai harus dibawa ke UGD salah satu rumah sakit untuk mendapatkan perawatan akibat luka-lukanya tersebut.

“Saat ini saya masih berada di UGD untuk dijahit luka-lukanya,” tutur Kuncoro, kepada Bola.net.

Kuncoro sendiri mengaku tak terkena langsung batu yang dilemparkan. Ia terkena pecahan kaca bus, yang berantakan usai terkena batu.

“Saya terkena kaca bus. Dendi (Santoso) yang kena batu sebesar kepalan tangan,” ia menandaskan.

“Baru masuk bus, tak berselang lama langsung diserbu. Kejadian sekitar 10 meter di kawasan stadion (Maguwoharjo Sleman). Kalau pelempar diduga oknum suporter PSS Sleman, karena tidak ada suporter lain,” ujar Wiebie.

Trending 🔥 :  Aceh Selatan Diguncang Gempa 6,2 M, Simak Selengkapnya Di Gempa Terkini!

Para oknum itu melempar sejumlah batu ke arah kaca jendela bus hingga pecah. Video pecahnya kaca bus rombongan Arema FC itu beredar di medsos. Dalam rekaman video berdurasi 26 detik di akun Twitter @idextratime tampak bagaimana kaca bus pemain Arema FC itu pecah.

Akibat lemparan batu itu ada beberapa orang di dalam bus yang terluka, termasuk 3 orang pemain Arema FC. Para pemain Arema terluka kena lemparan batako setelah sejumlah kaca bus pecah. Ada juga yang kena serpihan kaca.

Usai penyerangan tersebut sejumlah petugas dari Denpom Solo dan Polres Boyolali telah disiagakan di salah satu hotel di Sleman tempat para pemain Arema FC menginap untuk mengantisipasi terjadinya serangan susulan.

Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi (PT AABBI) Tatang Dwi Arifianto dalam keterangan tertulis menyebutkan bahwa selain beberapa pemain, Asisten Pelatih Kuncoro juga terluka di bagian lutut.

Kuncoro dilarikan ke RS JIH Solo untuk mendapatkan perawatan. Sebab, ia mengalami luka yang cukup serius di lututnya akibat pecahan kaca dan lemparan batu.

“Beberapa yang terluka terkena pecahan kaca dan lemparan. Termasuk Asisten Pelatih Kuncoro harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan,” imbuh Tatang.

Tatang memastikan semua pemain dan ofisial dalam kondisi selamat. Ia juga mempertegas bahwa pemain yang mengalami luka di antaranya Adilson Maringa dan Achmad Figo. Mereka mengalami luka di tangan.

Ketua Panitia Pelaksana PSS Sleman Yuyud Pujiarto, bus rombongan Arema FC sudah mendapat gangguan sejak keluar area stadion. Polisi pun sudah memberikan pengawalan ketat terhadap bus tersebut.

“Polisi sudah coba kawal dari depan, samping bahkan belakang. Tapi karena kondisi yang crowded banyak orang yang mencoba ganggu,” kata Yuyud

Yuyud menyesalkan adanya aksi perusakan bus tersebut. Apalagi, dia menjelaskan, bus yang kacanya dilempar hingga pecah itu bukan milik klub Arema FC melainkan bus yang disediakan oleh PSS Sleman.

“Itu bus bukan milik manajemen Arema, tapi yang kami sediakan sejak awal dari PO yang berada di Bantul. Jadi ya sangat disayangkan sekali,” tukasnya.