Simak Penjelasan Mengenai Jamur Cordyceps Yang Dapat Membunuh!


Warning: Undefined array key "tie_hide_meta" in /home/u992852709/domains/allaeps.com/public_html/wp-content/themes/sahifa/framework/parts/meta-post.php on line 3

Warning: Trying to access array offset on value of type null in /home/u992852709/domains/allaeps.com/public_html/wp-content/themes/sahifa/framework/parts/meta-post.php on line 3

Jamur ‘zombie’ Cordyceps menjadi perhatian warganet setelah pemutaran film The Last of Us yang memunculkan aktris senior Christine Hakim. Dalam film itu Christine Hakim berperan sebagai Ibu Ratna, seorang ahli mikologi dari Universitas Indonesia yang putus asa setelah mengetahui terjadi infeksi Cordyceps antarmanusia.

“Bom. Mulailah pengeboman, bom seluruh kota dan seluruh orang yang ada di dalamnya,” kata Ibu Ratna yang kemudian menangis dalam suatu adegan.

Jamur yang menyebabkan keruntuhan manusia dalam serial HBO ini berangkat dari fenomena jamur Cordyceps yang menginfeksi serangga. Berikut hal-hal yang sejauh ini diketahui tentang jamur tersebut.

Apa itu jamur Cordyceps?

Di dunia terdapat enam juta jenis jamur, dan 400 di antaranya adalah jenis jamur Cordyceps yang sebagian besar ada di Asia.

Beberapa di antaranya mampu menginfeksi tubuh dan otak serangga, mengeluarkan zat halusinasi serta menjadikan serangga lebih lapar dan lebih aktif mencari pasangan. Kemudian mati.

Jamur akan tumbuh dari kepala seekor semut peluru yang terinfeksi dalam waktu tiga minggu.

Fenomena pada serangga ini yang kemudian diimajinasikan terjadi dalam kehidupan manusia dalam film The Last of Us.

Apakah jamur Cordyceps bisa menginfeksi manusia?
Jamur Cordyceps tak bisa hidup pada lingkungan dengan suhu di atas 26 derajat Celcius, yang berarti dia akan mati ketika hidup di tubuh manusia yang bersuhu 36,1-37,2 derajat Celcius.

“Suhu tubuh serangga tidak sama dengan suhu tubuh manusia. Serangga tidak punya sistem kardiovaskular seperti manusia,” kata Profesor Retno Wahyuningsih, guru besar dari Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia kepada BBC News Indonesia.

Bagaimana dengan perubahan iklim dan evolusi jamur Cordyceps?
Jamur sama seperti makhluk hidup lainnya yang berevolusi. Di tengah perubahan iklim dan strategi bertahan dari suhu yang makin meningkat, membuat kemungkinan jamur Cordyceps bisa bertahan dengan suhu tubuh manusia.

Trending 🔥 :  Hasil Laga Madura United Vs Persija Jakarta 0-0

Namun, “Evolusi bukan proses sebentar. Cukup lama. Itu masih jauh,” tambah Profesor Retno.

Apakah jamur Cordyceps ada manfaatnya?

Jamur Cordyceps mengeluarkan beracun yang hanya berdampak pada serangga tertentu. Namun, dokter Sunaryati Sudigdoadi, seorang spesialis mikrobiologi klinik dari Universitas Padjajaran, mengatakan jamur ‘zombie’ jenis Cordyceps militaris justru diolah menjadi suplemen untuk manusia di China.

“Justru mengandung protein, karbohidrat, ini dibuat sebagai suplemen. Bahan-bahan antiinflamasi, atau anti radang,” kata dokter Sunaryati.

Dia menambahkan, bagi orang-orang tertentu dengan alergi jamur, tetap “bisa menimbulkan gangguan pada organ.”

Sejauh mana jamur berbahaya bagi manusia?
Kata Profesor Retno, jamur yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia, jumlahnya kurang dari 200 jenis. Tingkat keganasannya juga rendah.

“Jadi jamur memerlukan kondisi yang kita sebut imunokompromi [menurunnya sistem imunitas], sehingga jamur bisa menyebabkan penyakit,” kata Profesor Retno.

Dia menambahkan hal ini biasanya menyerang pada orang dengan HIV/AIDS, kanker, atau penyakit diabetes yang memiliki gangguan imunitas.