Penjelasan BMKG Terkait Gempa Cianjur


Warning: Undefined array key "tie_hide_meta" in /home/u992852709/domains/allaeps.com/public_html/wp-content/themes/sahifa/framework/parts/meta-post.php on line 3

Warning: Trying to access array offset on value of type null in /home/u992852709/domains/allaeps.com/public_html/wp-content/themes/sahifa/framework/parts/meta-post.php on line 3

Beberapa netizen mengaku mendengar suara gemuruh saat gempa melanda Kabupaten Cianjur di Jawa Barat.

Gempa berkekuatan M 4,3 diketahui mengguncang wilayah Kabupaten Cianjur pada Selasa (24 Januari 2023) pukul 02.45 WIB.

Uraian ini misalnya menyatakan bahwa mereka merasakan getaran gempa disertai suara gemuruh.

“Baru kali ini gw ngerasain gempa yang ada suara gemuruh nya, sampe merinding gw,” tulis akun tersebut.

Senada, akun ini juga merasakan guncangan disertai gemuruh sebelum adanya gempa. Menurutnya, suara gemuruh itu menyerupai angin puting beliung.

“Ya Allah kebangun karena gempa yg kenceng bgt, gemuruh sebelum gempa nya mulai kyk angin puting beliung. Sampe sekarang nggak bisa tidur lagi,” tulisnya.

Lantas, bagaimana penjelasan BMKG terkait adanya suara gemuruh tersebut?

Penjelasan BMKG
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu mengatakan, pihaknya belum bisa mengidentifikasi sumber suara gemuruh saat gempa di Cianjur dini hari tadi.

Namun, dugaan sementara suara gemuruh tersebut disebabkan oleh suara pergerakan tanah akibat gempa bumi.

Karenanya, warga yang mendengar suara itu kemungkinan berada di dekat sumber gempa.

“Suara gemuruh mungkin dapat terdengar di sekitar wilayah episenter apabila tanah di sekitar episenter bersifat lunak,” kata Rahayu kepada Kompas.com, Selasa (24/1/2023).

Seperti diketahui, pusat gempa M 4,3 yang mengguncang Cianjur dini hari tadi berlokasi di darat dengan kedalaman 10 kilometer.

Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa tersebut berjenis dangkal akibat Sesar Cugenang.

Daerah yang merasakan gempa Cianjur

BMKG mencatat, gempa tersebut dirasakan di beberapa daerah.

Wilayah Cikalongkulon, Cipanas, Sukabumi, Cianjur, Warungkondang, dan Karangtengah merasakan getaran gempa dengan skala intensitas III-IV MMI.

Pada skala ini, getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Jika terjadi siang hari, getaran skala tersebut dapat dirasakan banyak orang dalam rumah dan memecahkan gerabah.

Trending đŸ”¥ :  Titik Guncangan Gempa Turki Dan Suriah

Getaran gempa juga dirasakan di wilayah Purawakarta dengan skala intensitas III MMI.

Sementara Jakarta Selatan, Tangerang Selatan, Bekasi dan Depok merasakan getaran gempa dengan skala intensitas II MMI.

Berdasarkan hasil pengamatan BMKG, sejak 21 November 2022 hingga Selasa 24 Januari 2023 pukul 03.15 WIB telah terjadi gempabumi di wilayah Cianjur sebanyak 487 kali.

“Getaran gempa cukup kencang kami rasakan, saat kejadian saya sedang ronda,” kata warga Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi Beni Anggara, Selasa.

Hingga saat ini belom ada informasi kerusakan dari BPBD Kota dan Kabupaten Sukabumi. Adapun pusat gempa di 6,82 LS-107,07 BT, 7 km Barat Laut Cianjur di kedalaman 10 km.

Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi menyatakan belum menerima laporan adanya kerusakan bangunan di Kota Sukabumi, Jawa Barat pasca-gempa magnitudo (M) 4,3 yang berpusat di Kabupaten Cianjur pada Selasa, (24/1) pukul 02.45 WIB.

“Hingga pukul 06.00 WIB tim kami di lapangan masih melakukan pendataan antisipasi adanya dampak akibat getaran gempa Cianjur tersebut, namun kami belum menerima laporan atau informasi adanya kerusakan bangunan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat Taufik di Sukabumi.

Menurut Novian, gempa bumi tersebut getarannya memang cukup kencang dirasakan oleh sebagian warga Kota Sukabumi. Tetapi, karena kejadiannya pada dini hari di mana mayoritas masyarakat sedang terlelap tidur sehingga tidak menyebabkan kepanikan.

Pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat untuk segera melaporkan jika mengetahui atau memiliki informasi adanya kerusakan bangunan dampak dari gempa itu agar bisa dengan cepat ditanggulangi.

Akan tetapi, ia memperkirakan gempa tersebut tidak menimbulkan dampak kerusakan di wilayah Kota Sukabumi. Meskipun demikian pihaknya tetap menyiagakan personel.