Panduan Niat Puasa Nisfu Syaban Dan Tata Caranya


Warning: Undefined array key "tie_hide_meta" in /home/u992852709/domains/allaeps.com/public_html/wp-content/themes/sahifa/framework/parts/meta-post.php on line 3

Warning: Trying to access array offset on value of type null in /home/u992852709/domains/allaeps.com/public_html/wp-content/themes/sahifa/framework/parts/meta-post.php on line 3

Berikut bacaan niat puasa Nisfu Syaban yang bertepatan pada hari ini, Rabu, 8 Maret 2023.

Puasa sunnah Nisfu Syaban 1444 Hijriah tahun 2023 dapat dilakukan hari ini, yang diawali dengan membaca niat.

Ibadah puasa Nisfu Syaban 1444 H tahun ini dapat dilaksanakan bersamaan dengan puasa sunnah Ayyamul Bidh Syaban.

Hari ini menjadi hari ketiga puasa sunnah Ayyamul Bidh pada tanggal 15 Syaban 1444 Hijriah, yang bisa dilaksanakan bersama puasa Nisfu Syaban.

Utamanya jika puasa tersebut berupa puasa Ayyamul Bidh, yaitu pada hari ke-13, 14, dan 15 dari bulan Hijriyah.

Khususnya di bulan Sya’ban, yang dimulai sejak Senin 6 Maret hingga Rabu 8 Maret 2023, disunahkan bagi umat muslim untuk berpuasa.

Puasa tersebut disebut ayyamul bidh, yang jika artikan berarti hari putih, karena pada malam-malam tersebut bersinar bulan purnama dengan sinar rembulannya yang putih.

Sesuai harapannya, bagi mereka yang melakukan Ayyamul Bidh bisa kembali putih bersih dari segala dosa seperti halnya sinar rembulan.

Simak di sini bacaan puasa Nisfu Syaban dan Ayyamul Bidh yang dapat dilakukan bersamaan pada hari ini.

Bacaan niat puasa Ayyamul Bidh

Bacaan niat puasa hari Senin 6 Maret 2023

“Nawaitu shauma ghadin ayyamul bidh sunatan lillahi ta’ala wa’an shauma yaumul itsnaini lillahi ta’ala”

Niat puasa pada hari Selasa 7 Maret 2023

“Nawaitu shauma ghaddin ayyamul bidh sunatan lillahi ta’ala”

Bacaan puasa sunnah Nisfu Syaban

“Nawaitu shuma ghadin an ada’i sunnatan sya’bana lillahi ta’ala”.

Sedangkan jika inggin menggabungkan puasa sunnah Ayyamul Bidh, Nisfu Syaban sekaligus qodho puasa Ramadan, berikut ini niatnya.

Bacaan Niat Puasa Gabungan

“Nawaitu shauma ghadin an qadha’i fardi syahri ramadhani lillahi ta’ala,”

Demikian bacaan niat puasa Nisfu Syaban, yang bisa di qodo puasa Ramadan serta puasa Ayyamul Bidh hari ini.

Diketahui, mereka yang memiliki utang puasa pada bulan Ramadhan tahun lalu masih memiliki kesempatan untuk membayar utang puasanya hingga hari terakhir Syakban atau sebelum Ramadhan

Trending 🔥 :  Cash App Founder Dead: The Tragic Loss of a Visionary Entrepreneur

Lantas, bolehkah menggabungkan puasa nisfu Syakban dengan niat membayar utang puasa Ramadhan?

Puasa Nisfu Syakban digabungkan dengan utang Ramadhan?
Wakil Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta Prof Syamsul Bakri berpendapat, menggabungkan puasa nisfu Syakban dengan membayar utang puasa Ramadhan itu tidak diperbolehkan.

“Tidak bisa menggabungkan niat puasa nisfu Syakban dengan puasa bayar utang Ramadhan,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/3/2023).

Syamsul mengatakan, bahwasanya dalam beribadah tentu ada niat masing-masing dari ibadah itu sendiri.

Jadi, apabila seseorang berniat melaksanakan puasa nisfu Syakban tentu dengan niat puasa tersendiri. Hal ini juga berlaku untuk niat puasa Ramadhan dan ibadah lainnya.

“Jika mau niat puasa nisfu Syakban, maka harus jelas niatnya,” kata Syamsul.

“Ibadah itu harus disesuiakan dengan niat masing-masing. Jika digabungkan maka enak sekali bisa membayar utang sekaligus puasa nisfu Syakban, puasa Senin-Kamis, maka agama malah seperti matematika digabung-gabung seperti itu,” tambahnya.

Syamsul menjelaskan, jika seseorang masih memiliki utang puasa pada nisfu Syakban, lebih baik untuk membayar utang puasa Ramadhan-nya terlebih dahulu.

“Puasa Ramadhan itu hukumnya wajib, sementara nisfu Syakban adalah puasa Sunah. Jadi dahulukan yang wajibnya,” jelas dia.

Namun, jika kebetulan membayar utang puasa pada waktu puasa nisfu Syakban, hal itu diperbolehkan. Dengan syarat, niatnya harus jelas untuk membayar utang dan tidak bisa menggabungkan niat keduanya.

Sementara itu, Sekretaris Dewan Fatwa Mesir Uwaidlah Usman menuturkan, umat Islam boleh menggabung utang puasa Ramadhan dan puasa sunah, termasuk puasa nisfu Syakban.

Dikutip dari Elbalad News, dengan dua niat dalam satu puasa itu, umat Islam akan mendapat dua pahala masing-masing. Hal ini sesuai dengan mazhab Syafii dan sebagian Maliki.

Namun, niat mengganti puasa (wajib) harus didahulukan daripada puasa Syawal (sunah).

Dengan demikian, umat Islam yang ingin mengganti puasa Ramadhan diperbolehkan menggabungkannya dengan puasa nisfu Syakban.