Pemegang saham AC Milan saat ini Elliott Management sedang dalam pembicaraan untuk berinvestasi di Manchester United.
Perusahaan investasi asal Amerika Serikat itu berada di Old Trafford dalam rangka kemenangan 4-1 MU atas Real Betis di Liga Europa.
Setelah pertandingan, kru Elliott tur ke sejumlah fasilitas di Manchester United sekaligus berbicara dengan pemilik saat ini.
Mereka lolos ke tahap kedua proses penawaran akuisisi bersama dengan Sir Jim Ratcliffe dan Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani dari Qatar.
Manajemen Elliott diyakini sedang melakukan pendekatan yang berbeda dengan keluarga Glazer.
Cara itu lebih kurang sama dengan skema mereka di AC Milan, di mana Elliott menjual saham mereka ke Grup RedBird milik Gerry Cardinale, tetapi masih memiliki saham minoritas.
Menariknya, Elliott juga meminjamkan sebagian uangnya ke RedBird yang kemudian mereka gunakan untuk membeli AC Milan.
Elliott adalah lembaga pendanaan dari AS yang awalnya hanya meminjamkan €303 juta kepada Yonghong Li, pengusaha China yang datang entah dari mana untuk membeli AC Milan dari Silvio Berlusconi pada April 2017.
Ketika Yonghong Li gagal untuk membayar kembali pinjaman berbunga tinggi pada Juli 2018, Elliott mengambil alih AC Milan.
Namun pada ujungnya Elliott menjual AC Milan ke RedBird seharga €1,2 miliar namun dengan tetap mempertahankan saham minoritas.
Gol MU dicetak oleh Marcus Rashford, Antony, Bruno Fernandes dan Wout Weghorst.
Ini menjadi kebangkitan sempurna bagi Man Utd. Sebelumnya, MU kena mental karena kalah 0-7 dari Liverpool di Anfield pada lanjutan Liga Inggris.
Salah satu pemain yang disorot yaitu Bruno Fernandes. Kini kapten Manchester United ini menampilkan permainan yang berbeda dan menunjukkan sikap kepemimpinannya lewat 1 gol dan 1 assist.
Legenda MU, Paul Scholes sepakat kritikan kepada Bruno Fernandes terlalu berlebihan. Meski begitu, dia mengakui kalau gelandang asal Portugal itu masih mengkhawatirkan.
Scholes mengkhawatirkan kapasitas gelandang asal Portugal itu saat jadi kapten di laga-laga besar MU. Ini sesuai dengan pendapat legenda Man Utd lainnya Gary Neville dan Roy Keane.
Usai kalah lawan Liverpool, fans MU mendesak Erik Ten Hag untuk mencopot ban kapten Fernandes. Bahkan dikabarkan pemain Man Utd juga tak suka Fernandes jadi kapten.
Scholes berpendapat Fernandes bisa lebih baik kalau bisa mengurangi emosinya saat bermain. Ini bisa membuatnya menjadi kapten yang lebih baik.
“Kapten Anda harus bisa memberi pengaruh yang menenangkan, benar. Seorang kapten harus merupakan sosok yang bisa menenangkan pemain lain,” kata Scholes seperti dikutip Metro.
“Saya khawatirkan penampilan Fernandes di MU pada Maret atau April. Dimana ini momen untuk mengejar gelar Liga Inggris. Saya berpikir Fernandes belum ideal jadi kapten.”
Terpilihnya Fernandes jadi kapten disebabkan absennya Harry Maguire. Bek MU ini sudah tak mendapatkan tempat sehingga jarang dimainkan.
“Ke depan di laga besar, momen lebih penting di musim ini, saat mengejar trofi atau final Liga Europa dan sebagainya, saya pikir kapten yang tak emosional lebih baik,” ujarnya.
Scholes sepakat kalau kritikan yang diarahkan kepada Fernandes sudah berlebihan.
“Anda harus ingat kalau dia diminta untuk main di posisi dimana dia kurang nyaman dan saya pikir dia sudah korbankan dirinya sendiri untuk tim,” kata Scholes.
“Dia sangat frustrasi dengan rekan setimnya. Saya pikir dia akan belajar dari kesalahannya. Dia juga datang dari budaya berbeda dimana pemain bisa lakukan itu sepanjang waktu, di Inggris itu tak bisa diterima.”