Usai satu laga di Liga Indonesia 2022/2023, Arema FC tak mampu menunjukkan potensinya saat menjamu Dewa United, Jumat (10/3). Laga yang dimainkan di Stadion PTIK Jakarta itu hanya menghasilkan skor 0-0.
Dengan hasil nihil gol ini, membuat Arema FC tetap harus menghuni posisi 12 klasemen sementara Liga 1 musim ini.
Arema sebenarnya tampil impresif di laga awal. Ditunjukkan Johan Ahmat Alfarizi yang mengancam gawang Dewa United, namun peluang itu masih melenceng dari gawang M. Natshir.
Dewa United, yang tampil tanpa diperkuat Maulana Vikry, juga tak tinggal diam. Tangsel Warriors sempat memberikan ancaman lewat aksi Dias Angga yang memberikan umpan kepada Suhandi. Sayang, sepakan Suhandi di depan gawang Arema pada menit ke-14 tak terlalu keras, hingga dapat dipatahkan Maringa selaku kiper Arema.
Adu kuat lini tengah terus terjadi sejak itu, meski Suhandi sekali tengah memberikan ancaman ke zona pertahanan Singo Edan. Umpan matangnya masih dapat dipatahkan Maringa.
Sementara di babak kedua, Dewa United beruntung memiliki kiper tangguh seperti Natshir. Kiper ini beberapa kali melakukan penyelamatan gemilang, termasuk menepis sepakan M Rafli.
Natshir bahkan harus mendapat perawatan, dan pertandingan sempat dihentikan sementara. Natshir mengalami benturan dengan tiang gawang setelah melakukan penyelamatan tendangan bebas Bagas Adi.
Sementara Dewa United merespons lewat Natanael Siringoringo, yang kemudian mengirim bola ke Rangga Muslim. Rangga lantas memberikan umpan brilian kepada Majed Osman, walau sepakannya masih dapat diantisipasi dengan baik oleh Maringa.
Kombinasi Majed Osman dengan Ramai Rumakiek juga sempat memberikan ancaman ke gawang Arema, walau serangan mereka masih gagal berbuah gol.
Pertandingan pun berakhir tanpa gol. Hasil itu membuat Arema masih tertahan di peringkat 12 dengan 33 poin. Sementara Dewa United berada satu tingkat di bawah Arema juga dengan poin sama.
Sementara itu, soal pertandingan debut yang berakhir kurang memuaskan, Joko Susilo mengatakan semua pemain Arema FC sudah bermain dengan sebaik mungkin.
Berdasarkan pengamatannya, pemain Arema FC dirasa sudah kompetitif dan tidak kalah dari segi permainan.
Hanya saja, Joko Susilo merasa pemain kurang garang saat memegang bola. Alhasil, mereka seperti bingung mencari jalan mencetak gol saat menguasai bola.
“Kekurangannya satu saja, yakni bagaimana menghukum lawan. Ini yang kami belum maksimal,” tutur Joko Susilo, pelatih berlisensi AFC Pro itu.
“Artinya setelah kami dapat bola atau setelah kami merebut bola, bagaimana menghukum untuk cetak gol. Itu yang menurut saya harus kami tingkatkan,” katanya lagi.
Joko Susilo melanjutkan problem inilah yang akan coba jadi bahan evaluasi untuk pertandingan selanjutnya.
Arema FC bertekad kembali membangkitkan rasa lapar akan kemenangan.
“Kalo secara teamwork sudah cukup lumayan, lawan pun juga kesulitan menembus kami. Tapi, kalau kami hanya bagus bermain tapi tidak tahu bagaimana cara menghukum, tentu akan sulit untuk cetak gol,” ujarnya mengakhiri.