Nama jamur cordyceps baru-baru ini menjadi populer di masyarakat berkat serial The Last of Us. Keingintahuan warganet terhadap jamur tersebut sudah sejak serial tersebut dikabarkan pertama kali mewabah di Indonesia.Karenanya, banyak masyarakat yang penasaran sekaligus was-was terkait jamur ini. Lantas, bagaimana faktanya? Beneran bisa memicu manusia menjadi zombie? Simak berikut.
Jamur Cordyceps Bikin Manusia Jadi Zombie?
Di dunia nyata, jamur cordyceps diketahui memiliki sekitar 600 varian yang dapat ditemukan di seluruh dunia, terutama di Asia Tenggara. Cordyceps adalah jamur yang bersifat parasit dan hidup pada ulat tertentu di daerah pegunungan tinggi China. Jamur ini juga merupakan genus dari fungi ascomycota yang mencakup sekitar 400 spesies.
Jamur ini tak menginfeksi manusia, tetapi memang bisa berbahaya bagi serangga seperti semut. Di China, sejenis jamur yang dikenal sebagai Ophiocordyceps sinensis menginfeksi larva.
Sampai saat ini belum ada penelitian atau riset yang menyebutkan cordyceps berbahaya bagi manusia. Meski begitu, sejauh ini banyak jamur patogen bersifat parasit pada manusia dan diketahui memicu penyakit di manusia hingga hewan.
Jamur parasit paling sering masuk ke dalam tubuh melalui luka pada epidermis (kulit). Luka tersebut dapat berupa tusukan serangga atau goresan, luka, atau memar yang tidak disengaja.
Jamur Cordyceps Punya Manfaat untuk Kesehatan
Dikutip dari Us News, jamur cordyceps memiliki potensi manfaat untuk kesehatan. Bahkan, China menggunakan jamur ini untuk pengobatan tradisional.
Penelitian menunjukkan bahwa cordyceps memiliki sifat nutraceutical, yakni kombinasi dari “nutrisi” dan “farmasi”. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan sumber makanan atau produk turunan dari makanan yang dimaksudkan untuk memberikan manfaat medis atau kesehatan. Contoh tambahan nutraceutical termasuk produk susu yang diperkaya, seperti susu dengan vitamin D, atau produk herbal lainnya seperti jahe atau kunyit.
“Secara umum, cordyceps disebut-sebut sebagai penambah energi, dan penelitian menunjukkan bahwa jamur cordyceps memiliki efek anti-inflamasi, antioksidan, dan antitumor,” kata Carrie Dennett, ahli nutrisi diet di Pacific Northwest dan pemilik Nutrition By Carrie.
“Tampaknya mereka dapat bermanfaat bagi kesehatan paru-paru, hati, ginjal dan kekebalan tubuh, serta membantu menurunkan kolesterol,” kata Dennett.
Berikut manfaat jamur cordyceps
1. Melawan Radikal Bebas
Jamur Cordyceps mengandung sifat antioksidan yang membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Studi menunjukkan bahwa senyawa dalam jamur meningkatkan aktivitas antioksidan dalam tubuh, yang diperlukan untuk menetralisir kerusakan radikal bebas pada sel.
“Radikal bebas ini sering menargetkan sel-sel pankreas, jantung, dan pembuluh darah, antara lain,” tutur Nancy Mitchell, seorang perawat terdaftar dengan lebih dari 37 tahun dalam perawatan geriatri.
2. Mencegah Kanker
Setidaknya satu penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol yang diperoleh dari cordyceps sinensis ditemukan memiliki sitotoksisitas pada sel kanker, artinya dapat membunuh sel kanker dan mencegah pembelahan dan pertumbuhan sel kanker lebih lanjut.
Studi lain menunjukkan bahwa ekstrak dari cordyceps sinensis dapat menghambat pertumbuhan tumor dan menjadi agen kemoterapi adjuvan yang potensial. Kemoterapi ajuvan adalah jenis terapi augmentasi yang biasanya digunakan selain terapi utama untuk memaksimalkan efektivitas pengobatan.
3. Mengontrol Gula Darah
Cordyceps telah terbukti mengurangi peradangan hingga membantu mengontrol gula darah. Menurut Mitchell, karena sifat anti-inflamasinya, jamur ini kerap dianggap penting dalam diet untuk melindungi dari penyakit diabetes tipe 2 dan kardiovaskular.
“Insulin adalah hormon yang bertanggung jawab untuk menurunkan kadar glukosa darah dan menjaganya dalam kisaran yang aman,” kata Mitchell.
“Ketika sel Anda tidak merespons insulin secara efisien, hal itu sering kali menyebabkan gula darah tinggi kronis dan diabetes tipe 2,” imbuhnya lagi.
Kadar glukosa darah yang tinggi diketahui dapat merusak sel-sel lain dalam tubuh, seperti ginjal dan pembuluh darah. Kedua organ tersebut memainkan peran mendasar dalam sistem kardiovaskular. Pasokan darah yang terganggu sering menyebabkan penyakit jantung.
4. Dukungan Sistem Imun
Menurut tinjauan literatur Frontiers, sejumlah senyawa yang ada di cordyceps menunjukkan aktivitas imunostimulasi, yang berarti memodifikasi respons sistem kekebalan tubuh. Meningkatkan respons kekebalan dapat membantu tubuh melawan infeksi dan membuat seseorang tetap sehat.
Sebagian besar informasi yang berkaitan dengan efek cordyceps pada sistem kekebalan sebenarnya berasal dari penelitian pada kanker.
Meski memiliki banyak manfaat, jamur ini juga memiliki efek samping jika dikonsumsi, seperti mual hingga sakit perut. Selain itu, jamur ini juga belum cukup bukti apakah aman untuk dikonsumsi selama kehamilan atau saat menyusui.
“Jadi agar aman, sebaiknya tidak digunakan oleh wanita pada saat itu,” kata Dennett.